Apakah penggunaan bahan bakar fosil menimbulkan fenomena smog fotokimia?

Jawaban diverifikasi ahli
Salah satu gas yang dihasilkan pada pembakaran bahan bakar fosil adalah oksida nitrogen (NOₓ). Saat di udara, NOₓ mengalami reaksi fotokimia yang dipicu oleh foton (cahaya matahari), menghasilkan nitrogen dioksida (NO₂) melalui serangkaian reaksi kimia. NO₂ kemudian terurai menjadi nitrogen monoksida (NO) dan atom oksigen (O•), yang bereaksi dengan oksigen molekuler (O₂) untuk membentuk ozon troposfer (O₃). Kedua senyawa ini, bersama dengan senyawa organik volatil (VOC), berperan dalam pembentukan smog fotokimia. Smog fotokimia dapat mengurangi jarak pandang, merusak jaringan paru-paru, serta menyebabkan asma, iritasi mata, dan masalah kesehatan lainnya.
Salah satu gas yang dihasilkan pada pembakaran bahan bakar fosil adalah oksida nitrogen (NOₓ). Saat di udara, NOₓ mengalami reaksi fotokimia yang dipicu oleh foton (cahaya matahari), menghasilkan nitrogen dioksida (NO₂) melalui serangkaian reaksi kimia. NO₂ kemudian terurai menjadi nitrogen monoksida (NO) dan atom oksigen (O•), yang bereaksi dengan oksigen molekuler (O₂) untuk membentuk ozon troposfer (O₃). Kedua senyawa ini, bersama dengan senyawa organik volatil (VOC), berperan dalam pembentukan smog fotokimia. Smog fotokimia dapat mengurangi jarak pandang, merusak jaringan paru-paru, serta menyebabkan asma, iritasi mata, dan masalah kesehatan lainnya.
 
Jawaban diverifikasi ahli
Similar threads Most view View more

Anggota online

Pos terbaru

Trending content

Back
Top Bottom