Video ini berfokus pada membantu guru untuk memahami dan mengidentifikasi kebutuhan siswa mereka guna meningkatkan pengalaman belajar. Video ini menekankan bahwa mengenali karakteristik dan kesenjangan pengetahuan setiap siswa sangat penting untuk pengajaran yang efektif.
Keterlibatan dalam Pembelajaran
Guru diajak untuk mempertimbangkan berapa banyak siswa yang benar-benar terlibat selama pembelajaran. Seringkali, kurangnya keterlibatan siswa dapat diidentifikasi melalui perhatian yang tidak terfokus atau tatapan kosong.
Video ini menggambarkan bahwa siswa mungkin tidak selalu memahami atau terlibat dalam materi pelajaran, yang dapat tercermin dari tingkat partisipasi dan perhatian mereka.
Pentingnya Memahami Latar Belakang Siswa
Setiap siswa adalah unik, dengan pengetahuan dan keterampilan yang dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan mereka.
Guru memiliki tugas untuk memahami perbedaan individu ini agar dapat memenuhi kebutuhan mereka dan membantu mengembangkan potensinya.
Mendefinisikan Kebutuhan Belajar
Kebutuhan belajar mengacu pada jarak atau kesenjangan antara kemampuan dan pengetahuan siswa saat ini dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Tiga faktor yang memengaruhi kebutuhan belajar adalah:
Pengetahuan
Keterampilan
Minat atau Antusiasme
Contoh Kasus: Kegiatan Membuat Poster
Seorang guru memberi tugas membuat poster, tetapi siswa menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya keterampilan menggambar, kesulitan dalam memilih kata, atau tidak memahami perbedaan antara poster dan selebaran.
Contoh ini menunjukkan pentingnya mengenali pengetahuan, keterampilan, dan minat siswa sebelum memperkenalkan materi baru.
Mengidentifikasi Karakteristik dan Kesenjangan Belajar Siswa
Guru perlu mengidentifikasi:
Tingkat pengetahuan siswa tentang topik yang diajarkan (misalnya, tentang poster)
Keterampilan yang berkaitan dengan topik (misalnya, keterampilan menggambar dan bahasa)
Minat dan antusiasme siswa terhadap kegiatan tersebut
Strategi Efektif untuk Memahami Siswa
Guru dapat menggunakan aktivitas sederhana, seperti latihan menggambar atau permainan kata, untuk menilai pemahaman dan keterampilan siswa.
Strategi ini membantu memetakan karakteristik dan kesiapan siswa, yang akan memandu perencanaan pelajaran lebih lanjut.
Menerapkan Pemahaman di Kelas
Guru sebaiknya menentukan apakah kegiatan harus dilakukan secara individu atau kelompok, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan yang teridentifikasi.
Tujuan akhirnya adalah agar siswa dapat berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran mereka.
Merefleksikan Kebutuhan Siswa
Guru didorong untuk mengamati hal-hal berikut di kelas:
Siapa siswa yang jarang merespon atau berpartisipasi?
Siapa yang sering tidak menyelesaikan tugas?
Siapa yang sering terlihat melamun?
Mengidentifikasi alasan di balik perilaku ini membantu guru menangani kesenjangan pembelajaran secara lebih efektif.
Kesimpulan
Dengan memahami dan menangani kebutuhan belajar siswa, proses pengajaran menjadi lebih bermakna dan bermanfaat.
Guru didorong untuk menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan unik setiap siswa.