Ada beberapa alasan mengapa ada guru yang malas mengajar, di antaranya adalah:
Kondisi pribadi: Guru juga manusia, mereka memiliki kondisi pribadi yang berbeda-beda, seperti masalah kesehatan, keluarga, keuangan, atau masalah pribadi lainnya yang dapat memengaruhi semangat dan motivasi mereka untuk mengajar. Guru yang sakit-sakitan cenderung 'malas' mengajar. Berat baginya untuk datang ke sekolah karena sakit yang dia alami. Guru yang memiliki banyak hutang, misalnya dia mengambil kredit di bank, juga mungkin lebih malas mengajar. Saya sendiri pernah mengalami hal ini. Saya kehilangan motivasi untuk mengajar ketika saya menyadari saya hanya menerima sedikit dari gaji saya.
Kondisi kerja: Beberapa guru mungkin merasa tidak puas dengan kondisi kerja mereka, seperti beban kerja yang berlebihan, kurangnya dukungan dari sekolah atau pimpinan, atau tuntutan yang tidak realistis. Hal ini dapat memengaruhi semangat dan motivasi mereka untuk mengajar. Konflik sesama guru juga termasuk.
Kualitas siswa: Siswa yang kurang disiplin atau tidak tertarik pada pelajaran juga dapat membuat guru merasa malas dan tidak termotivasi untuk mengajar. Bisa juga karena guru memiliki standar atau harapan yang tinggi terhadap murid-muridnya, tetapi murid-murid tidak mampu memenuhi standar tersebut. Misalnya, seorang guru yang lulus dari universitas besar, terkenal disiplin dan bermutu, lalu dia ingin siswa yang dia ajar juga memiliki disiplin dan mutu yang tinggi, namun sayangnya siswa yang dia ajar terbiasa tidak disiplin dan malas belajar.
Lingkungan sekolah: Lingkungan sekolah yang tidak kondusif, seperti masalah perilaku siswa, lingkungan yang kotor, atau fasilitas yang tidak memadai juga dapat membuat guru merasa malas atau tidak memiliki motivasi untuk mengajar. Contoh, seorang guru biologi yang seharusnya melakukan praktikum di laboratorium tetapi karena laboratorium tidak ada akhirnya dia tidak bisa mengajak siswanya praktik.
Kurangnya pengembangan profesional: Kurangnya kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan mengajar dapat membuat guru merasa bosan dan tidak termotivasi untuk mengajar. Banyak guru yang sudah nyaman dengan keadaannya yang sekarang. Dia tidak mau meningkatkan ilmu dan keterampilannya, tidak mau lagi membaca. Apa yang dipelajarinya 40 tahun lalu di bangku kuliah, itu juga yang diajarkannya hari ini. Padahal mungkin apa yang dia pelajari itu telah berkembang. Apalagi teknologi berkembang begitu cepat. Mau tidak mau seorang guru harus mampu mengikuti perkembangan tersebut.
Namun, meskipun ada banyak alasan mengapa ada guru yang malas mengajar, hal ini tidak seharusnya dibiarkan terus-menerus. Penting untuk mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut, seperti dengan memberikan dukungan dan bimbingan pada guru, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, dan memberikan kesempatan untuk pengembangan profesional.