- Daftar
- 20 May 2020
- Pesan
- 475
- Solusi
- 179
- Skor reaksi
- 174
- Poin
- 793
Elemen Kunci dalam Sebuah Refleksi
Sebuah proses refleksi yang baik biasanya mengandung beberapa elemen berikut:- Deskripsi (Apa yang Terjadi?): Menceritakan kembali pengalaman atau peristiwa secara objektif. Ini adalah titik awal.
- Perasaan (Apa yang Saya Rasakan?): Mengidentifikasi dan mengakui emosi yang muncul sebelum, selama, dan setelah pengalaman tersebut (misalnya: senang, cemas, bingung, kecewa, bangga).
- Analisis (Mengapa Ini Terjadi?): Ini adalah inti dari refleksi. Anda mencoba memahami faktor-faktor yang menyebabkan peristiwa itu terjadi, baik dari sisi Anda maupun dari faktor eksternal.
- Evaluasi (Apa yang Baik dan Buruk?): Menilai apa yang berjalan dengan baik dan apa yang tidak. Apa yang sesuai harapan dan apa yang meleset?
- Pembelajaran/Kesimpulan (Apa yang Saya Pelajari?): Menarik makna atau wawasan baru dari pengalaman tersebut. Ini adalah "Aha!" momen di mana Anda memahami sesuatu yang sebelumnya tidak Anda sadari.
- ]Rencana Tindak Lanjut (Apa yang Akan Saya Lakukan Selanjutnya?): Berdasarkan pembelajaran yang didapat, Anda merumuskan apa yang akan Anda lakukan secara berbeda di masa depan untuk hasil yang lebih baik.
Perbedaan Refleksi vs. Ringkasan/Laporan
Sangat penting untuk membedakan antara refleksi dengan sekadar membuat ringkasan atau laporan.Aspek | Refleksi | Ringkasan / Laporan |
---|---|---|
Tujuan | Untuk belajar, memahami diri, dan menemukan makna. | Untuk menginformasikan atau menceritakan kembali fakta. |
Fokus | Pada proses internal (pikiran, perasaan, pembelajaran). | Pada peristiwa eksternal (fakta, data, kronologi). |
Pertanyaan Kunci | "Mengapa?", "Bagaimana perasaan saya?", "Apa artinya ini?", "Apa yang saya pelajari?" | "Apa?", "Kapan?", "Di mana?", "Siapa?" |
Sifat | Subjektif dan personal. | Objektif dan faktual. |
Hasil Akhir | Wawasan baru, perubahan perspektif, rencana pengembangan diri. | Rangkaian informasi yang terstruktur. |
Mengapa Refleksi itu Penting?
Melakukan refleksi secara teratur memiliki banyak manfaat, antara lain:- Meningkatkan Pemahaman Diri: Anda menjadi lebih sadar akan kekuatan, kelemahan, pola pikir, dan pemicu emosi Anda.
- Mengubah Pengalaman Menjadi Pembelajaran: Tanpa refleksi, sebuah pengalaman (terutama kegagalan) hanya akan berlalu begitu saja. Dengan refleksi, pengalaman itu menjadi guru yang berharga.
- Meningkatkan Keterampilan: Dengan menganalisis apa yang berhasil dan tidak, Anda bisa secara sadar memperbaiki kinerja Anda di masa depan.
- Membantu Pengambilan Keputusan: Belajar dari masa lalu membantu Anda membuat pilihan yang lebih bijaksana di masa depan.
Contoh Sederhana
Pengalaman: Anda gagal dalam sebuah presentasi penting di kantor.- Laporan (Bukan Refleksi): "Hari ini saya presentasi di depan klien. Materinya tentang produk X. Di tengah jalan, laptop saya bermasalah dan saya lupa beberapa poin penting. Klien terlihat tidak puas."
- Refleksi: "Hari ini presentasi saya berantakan. Saya merasa sangat cemas sejak pagi karena ini klien besar. Mungkin karena cemas, saya jadi kurang teliti memeriksa laptop sebelum mulai. Ketika laptop bermasalah, saya panik dan semua yang sudah saya hafal hilang begitu saja. Saya sadar bahwa saya terlalu bergantung pada hafalan, bukan pemahaman. Ini pelajaran berharga. Ke depannya, saya tidak hanya akan berlatih menghafal, tetapi juga memahami konsepnya secara mendalam dan selalu menyiapkan materi cadangan dalam bentuk cetak."